Rabu, 06 Desember 2023

THE MADAME AT SCHOOL - BAB 2. KEPALA SEKOLAH BARU

 




BAB 2. Kepala Sekolah Baru



"Papi mau kamu selama dua tahun ke depan jadi Kepala Sekolah yayasan yang Papi miliki," Jennie ternganga. Sungguh ia tidak mengerti dengan jalan pikiran Ayahnya. "Papi begini bukan tanpa sebab. Papi pengen kamu memantau anak-anak di sana apakah belajar dengan baik."


"No! Jennie banyak kerjaan, Pi. Harus pemotretan! Lagian Jennie tidak mau jadi Kepala Sekolah, sudah pasti banyak anak-anak nakal! Bisa cepat tua Jennie." oceh Jennie dengan raut wajah judesnya menatap tajam Kim Jun-myeon.


Ayahnya menghela nafas gusar. "Papi tidak mau menerima penolakan!" Jika sudah begini, tidak ada lagi yang bisa Jennie lakukan.


"Lagian apa susahnya menjabat Kepala Sekolah? Papi tidak menyuruh kamu untuk mengajar disana, kamu cuma perlu meneliti perkembangan sekolah saja habis itu terserah kamu mau pergi pemotretan. Intinya besok kamu harus mulai menjalankan tugasmu! Papi sudah membicarakan soal ini tadi pagi dengan guru dan staf sekolah, Wendy bisa membantu kamu." tandas Kim Jun-myeon dengan tegas.


Jennie mengoceh dalam hati. Wajah judesnya yang sedari tadi ia tunjukan belum juga luntur. Tanpa memberi komentar lagi, Jennie lantas meninggalkan ruangan Ayahnya dan langsung di susul oleh Wendy yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan Ayah dan anak itu.


"Jennie, terima saja apa yang disuruh Papi kamu! Ini perintah dariku." Wendy akhirnya mengusulkan. Ia menatap tajam kearah mata Jennie.


Jennie terdiam seketika, mencoba menimba apa yang harus ia lakukan. "Ish! Benar-benar deh." kesalnya. Tetapi kepalanya mengangguk, menerima. Karena Jennie yang memang terbiasa dengan semua apa yang dikatakan Wendy selaku Managernya.



_THE MADAME AT SCHOOL_



         Lisa bangun dari tidurnya. Ini sudah pagi, tetapi dirinya masih sangat mengantuk. Lisa meraih telepon genggam yang dia simpan di atas nakas, Lisa lantas terkesiap.


"Njir! Gue telat." Betapa terkejutnya ia setelah melihat waktu sudah menunjukan pukul enam lewat tiga puluh lima menit. Lisa langsung menjelit ke kamar mandi.


Sedangkan ditempat lain, Jennie yang kini berjalan menyusuri koridor sekolah di dampingi Wendy dan beberapa Staf sekolah sekaligus Wakil Kepala Sekolah. Mereka berjalan menuju Auditorium.


Siswa-siswi yang sekarang sudah duduk teratur di ruangan berukuran besar mempunyai podium, teralihkan oleh kedatangan Jennie. Siapa yang akan mengira jika Jennie akan menjadi Kepala Sekolah baru mereka? Perawakan Jennie yang masih bisa di kategorikan gadis imut dengan wajah judes itu tidak nampak seperti wanita dewasa.


"Cantik banget, anjir!"


"Siapa dia? Ngalihin dunia gue aja."


"Apa dia murid baru disini ya?"


Percakapan serta grasak-grusuk beberapa siswa yang sedari tadi tidak berkedip menatap Jennie kagum. Sang Wakil Kepala sekolah langsung menuju podium dan mengambil Mikrofon.


"Selamat pagi anak-anak, para dewan guru, staf sekolah dan yang paling utama. Selamat pagi buat Ibu Jennie dan juga ibu Wendy!" Sapa pria paruh baya itu, lantas di sahuti oleh semua pasang mata yang berada di Auditorium.


"Beliau ini!" Tunjuknya kepada Jennie. "Adalah Kepala Sekolah baru kita," Lanjutnya tanpa babibu langsung memperkenalkan Jennie.

Lagi-lagi riuh di bangku para siswa-siswi itu duduk mulai terdengar, lagi. Bersamaan dengan Jennie mengambil alih podium, mereka semua refleks bertepuk tangan.


"Terimakasih! Mohon perhatiannya sebentar," Jennie melirik kanan kiri, membuat siswa-siswi yang tadinya tersenyum berubah menjadi segan setelah mendapati wajah datar Kepala Sekolah baru mereka.


"Saya Kim Jennie! Putri bungsu dari Kim Jun-myeon selaku pemilik yayasan sekolah ini. Saya harap murid-murid dan para dewan guru serta staf sekolah bisa bekerja sama dengan baik ke depannya bersama saya. Terakhir, untuk para murid saya harap kalian bisa membanggakan sekolah ini dengan prestasi kalian." Tegas Jennie penuh percaya diri.


Ruangan itupun di penuhi suara tepukan tangan untuk menyambut Kepada Sekolah baru mereka.


Acara perkenalan pun selesai, para siswa-siswi dan dewan guru kembali ke ruangan mereka masing-masing, tapi tidak dengan Jennie, ia di wajibkan dan harus berkeliling ke semua penjuru sekolahan yang bisa di jangkau, terlebih dahulu. Bermaksud memperkenalkan atau membiasakan diri dengan lingkungan nya. Jennie sekarang sudah berada di taman sekolah dengan di temani Wendy dan juga Wakil Kepala sekolah, bertujuan untuk penunjuk jalan.



_THE MADAME AT SCHOOL_



Lisa putus asa, dirinya kesusahan untuk memasuki pekarangan sekolah karena pagar sudah di tutup rapat dan di kunci. Sudah setengah jam Lisa mencari cara agar bisa melewati pagar tembok yang menjulang tinggi itu.


"Udah jam delapan lagi." gumamnya setelah melihat arloji.


Lisa menimba, apakah ia harus masuk sekolah atau tidak? Jikapun dia membolos, hari ini ada pelajaran Fisika. Lisa menggeleng, amit-amit pikirnya jika ia harus mendapatkan hukuman yang lebih berat dari biasanya. Joy! Guru Fisika yang Killer itu selalu memberikan hukuman; Tidak boleh masuk di kelasnya selama seminggu jika ketidak hadiran siswanya tanpa keterangan atau jika pun sakit, harus menyertakan surat izin dari dokter.


Tidak mau berakhir sampai di situ, Lisa mencari cara untuk masuk sampai kesetiap sudut luar sekolah. Siapa tahu ia bisa mendapatkan jalan pintas.


Benar saja! Lisa sumringah, dia mendapati ada pagar tembok yang tidak terlalu tinggi. "Rejeki anak baik." ucapnya berseru.


Tanpa berpikir terlalu lama Lisa langsung memanjat tembok itu sampai mengeluarkan keringat di sekitaran pelipisnya karena cuaca yang cukup panas. Tidak perlu menunggu lama, ia sampai ke atas tembok.


"Wait!" Jennie melihat ada seorang siswa yang sedang berada di atas tembok pagar. "Apa begini kelakuan setiap murid di sekolahan ini?" Dia melirik tajam kearah siswa yang sekarang sedang mencoba turun.


Wakil Kepala sekolah itu kebingungan dengan apa yang di maksud Kepala Sekolah baru mereka. "Maksud- " Bicaranya terhenti setelah melihat kearah tatapan Jennie. Disana, ada seorang siswa yang masih berusaha turun dari tembok pagar.


Brug!


"Huft! Akhirnya mendarat dengan sel-" monolog Lisa terhenti setelah memutar balik badannya sambil mengusap kasar keringat di wajahnya yang sontak membuat ia tersenyum cengengesan. Perlahan Lisa berjalan mundur.


Jennie berlipatkan lengan, ia melangkah setapak demi setapak setelah melihat aksi Lisa yang mulai berjalan mundur. Lisa tidak bisa mundur lagi, ada pagar tembok di belakangnya.


Tidak mau langsung memarahi anak itu, Jennie memperhatikan setiap inci wajah Lisa. Mulai dari atas sampai bawah, bahkan keringat yang menetes di pipi Lisa tidak luput dari pandangan Jennie.


Merasa puas, Jennie memajukan wajahnya ke sisi kanan wajah Lisa. "Anak nakal apa kamu sudah lari pagi hari ini?" Bisiknya tepat di telinga Lisa.


Jennie sengaja melembutkan intonasi suaranya. Ia juga menarik bahu Lisa pelan, agar menyamai tinggi dengannya yang hanya sebahu Lisa. Sedangkan empunya telinga yang mendengar itu langsung termenung, diam. Mata Lisa bahkan sampai terbelalak, jujur jika dirinya merinding di sekujur tubuh. Salivanya sampai-sampai tidak mau di telan, begitu susah payah.





                _THE MADAME AT SCHOOL_




#novel #noveljenlisa #JENLISA #NOVELBLACKPINK #ROMANCE #HUMOR #VIRAL #HAPPYENDING #DAUTHOR #NONPIKSI #CERITASERU #THEMADAMEATSCHOOL



NEXT => BAB 3. CALON MADAM SEKOLAH


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

THE MADAME AT SCHOOL - BAB 10. LISA DIUSIR DARI SEKOLAH?

  BAB 10. Lisa Diusir Dari Sekolah?            Di pelajaran pertama kelas 12 Sains ialah Fisika. Semua murid sudah siap dengan bukunya masin...